Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau dan di cetak melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Di Sunda cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di Sunda minum cendol disebut nyendol.
Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari.
walau tidak sehebat es cendol elizabet yangterkenal di bandung tapi penulis tetap mau sharing
bagaimana cara membuat es cendol sederhana
Resep es cendol akan umi berikan untuk menyegarkan siang hari ini yang terasa panas. Silahkan dicoba dengan membuat sendiri resep berikut ini :
Bahan es cendol :
- 125 gram tepung beras
- 50 gram tepung sagu
- 75 cc air daun pandan/suji
- 450 cc air
- Garam secukupnya
- 200 gram gula jawa, rebus dengan 125 cc air sampai larut dan kental (sirup gula merah)
- 500 cc santan dari ½ butir kelapa, peras dengan air matang
- Campur tepung beras dan sagu menjadi satu lalu cairkan dengan sebagian air.
- Didihkan sisa air dengan garam dan air daun pandan/suji.
- Masukkan cairan tepung ke dalam air yang sudah mendidih tadi, aduk rata, masak hingga matang dan kental.
- Saring adonan cendol dengan saringan cendol (berbentuk bulatbulat pada permukaan saringannya) sambil ditekan-tekan sehingga ke luar dalam bentuk bulat pendek-pendek.
- Tampung cendol yang sudah disaring dalam baskom yang berisi air matang yang diisi es batu. Jika cendol sudah mengeras, saring, sisihkan.
- Masukkan cendol ke dalam gelas, tuang sirup gula merah dan santan. Tambahkan dengan es batu atau es serut. Resep membuat es cendol ini disajikan untuk 4-5 gelas.